Kamis, 06 Desember 2007

Indonesia Di Ambang Kehancuran , Awal Kebangkitan Dunia Baru

Indonesia Di Ambang Kehancuran , Awal Kebangkitan Dunia Baru
Dalam kurun waktu terakhir ini kondisi Indonesia dapat dikatakan penuh dengan berbagai “Musibah” atau “Bencana” yang berkesinambungan! Dimulai dengan datangnya, Gempa Bumi, Tsunami, Badai & Angin topan/puting beliung, Letusan Gunung Berapi, Longsoran dan Lumpur yang telah memporak porandakan berbagai daerah di desa-desa dan kota-kota di Indonesia. Naiknya air laut dan sungai menghancurkan dan menenggelamkan rumah-rumah penduduk serta berbagai sarana/prasarana masyarakat banyak, hebatnya lagi telah meluluh lantakkan lebih dari 400 tempat-tempat Ibadah!
telah disibukkan menghadapi genangan-genangan air alias Banjir yang menyebar dimana-mana. Selokan dan kali bahkan sungai-sungai-pun sudah tidak mampu lagi menampung aliran air! Kecemasan datang tatkala tetesan air dari langit sebagai tanda turunnya hujan, maka sebagian orang mulai dihantui kekhawatiran akan naiknya air kerumah-rumah mereka. Seluruh kegiatan jadi terhenti, sebab jalanan umum tenggelam. Hingga tidak dapat dibedakan antara jalan dan selokan, bantuan makanan sangat minim, posko- posko pengobatan darurat terbatas, penyakit mulai berdatangan, kemudian didapati ada yang telah mati; hanyut, sakit dan sebagainya.
Beberapa waktu yang lalu, kebanyakan masyarakat Ibukota.Bersamaan dengan itu, juga terjadi berbagai macam “Tragedi” kecelakaan transportasi Darat, Laut dan udara yang memakan korban serta membinasakan manusia! Bahkan banyak orang-orang yang hilang tiada berbekas! Lalu, apalagi yang akan terjadi esok hari? Adakah diantara kita manusia dapat mengetahuinya?
Masihkah kejadian-kejadian tersebut dianggap sebagai suatu hal yang “Biasa” terjadi?
Bila manusia itu sadar, tentulah mereka paham bahwa sesungguhnya Allah telah memberi peringatan melalui kitab-kitabNya! Bahkan sesuai sunnahNya, telah diperingatkan bahwa; pastilah Allah akan menimpakan “Azab” yang membinasakan pada suatu “Kaum” atau suatu “Negri” malalui tangan-tangan Alam dan tangan-tangan manusia!
Nah, bila manusia mau membuka mata dan melihat keterangan-keterangan pada kitab-kitab Allah, maka akan disadari bahwa kebanyakan orang Indonesia hari ini telah keluar dari Garis fitrahnya sebagai manusia makhluk ciptaan Allah. Sebab dalam kesehariannya kebanyakan orang tidak mau berpatokan kepada hukum-hukum atau aturan-aturan Allah sebagai Rabbul ‘alamin!
Mereka itu lebih mengutamakan aturan yang dibuatnya sendiri! Serta lebih mementingkan kehidupan materi agar dapat dikatakan hidup “layak”! Kalau perlu bisa mewah, glamour dan berkuasa”. Untuk itu dipakailah startegi meng-halalkan segala cara!
Coba simak kutipan ayat-ayat Allah yang terdapat dalam kitab-kitabNya berikut ini: QS-Yunus ayat 24:
‘’Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu seperti air hujan yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah tanam-tanaman bumi dengan suburnya karena air itu, di antaranya ada yang dimakan oleh manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, serta mereka memakai sbg perhiasannya dan pemilik-pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya, tiba-tiba datanglah kepadanya AZAB Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan tanaman mereka laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh sebelumnya. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan Kami kepada orang-orang yang berfikir’’.
(Injil) Perjanjian lama Ulangan 8:19-20
-Tetapi jika engkau melupakan TUHAN Allahmu dan mengikuti “allah” lain serta beribadah kepadanya dan sujud menyembah kepadanya, maka aku memperingatkan kepadamu hari ini; bahwa kamu pasti BINASA seperti Bangsa-Bangsa yang dibinasakan TUHAN di hadapanmu dan kamu pun akan binasa, sebab kamu tidak mau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu.”
Tiga ayat Allah yang dikutip dari Kitab-KitabNya tersebut menceritakan dan menggambarkan kondisi manusia yang kala itu dalam ke-Alpaan akan Fitrahnya! Mereka terlena hanyut dengan kehidupan duniawi, tanpa disadarinya telah ber “ilah”kan kepada Hawa Nafsu, dimana semua itu digerakkan oleh Ideologi Bangsa-Bangsa. Mereka merasa pintar dan tidak mau menggunakan akal sehat untuk mengikuti aturan-aturan yang diajarkan Allah. Padahal banyak terdapat ayat-ayat Allah yang bisa dijadikan pedoman dalam kehidupan dimuka bumi milik Allah ini. Namun seperti dikatakan tadi, bahwa memang sudah fitrahnya manusia itu suka melanggar dan meninggalkan aturan-aturan Allah. Mari cermati ayat-ayat berikut ini:
QS: Yaa Siin ayat 77 dan Al Insan ayat 2
‘’Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air mani, maka tiba-tiba ia menjadi Penantang yang nyata! ‘’
‘’Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya dengan perintah dan larangan, karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat’’.
(Injil) Perjanjian lama Ulangan 4:32, Kejadian 6 ayat 7
‘’Sebab cobalah tanyakan dari ujung langit ke ujung langit, tentang zaman dahulu yang ada sebelum engkau, sejak waktu Allah menciptakan manusia di atas bumi, apakah ada pernah terjadi sesuatu hal yang demikian besar atau apakah ada pernah terdengar sesuatu seperti itu. –Berfirmanlah TUHAN: “Aku akan menghapuskan manusia ingkar yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal bahwa Aku telah menjadikan mereka.”
Kehidupan zaman sekarang; dimana segelintir orang-orang yang mengaku “pintar” itu selalu saja asyik memperebutkan “Kursi Kekuasaan” dengan menjanjikan kesejahteraan, keamanan, kebebasan berfikir, kebebasan beribadah dan akan meningkatkan derajat serta kualitas hidup masyarakat banyak, lalu akan menghapuskan kemiskinan dan berbagai macam janji-janji lainnya.
“Penipu tetap saja kerjanya Menipu”; janji-janji kosong itu hanya untuk mendapatkan banyak “suara” bagi kepentingannya yang tertentu.
Selanjutnya; tidak satupun pelaksanaan dari janji-janji itu, bahkan “Halal-halal” saja melakukan “Korupsi” dan berbagai kecurangan, kemudian “penindasan atau penggusuran” terhadap rakyat dengan notabene untuk kepentingan pembangunan kota atau kepentingan orang banyak, tanpa ganti rugi yang layak! Tidak peduli akibat yang ditimbulkannya; yaitu kesengsaraan yang diderita oleh orang-orang tertindas itu.
Akhirnya mereka memilih “pasrah” saja, sebab takut karena tidak dapat berbuat apa-apa, apalagi untuk melakukan pembelaan diri. Mereka hanya dihimbau untuk mendengarkan “Nasehat” dari pemuka masyarakat atau tetuanya ataupun para Ulamanya.
Solusi terbaiknya yaitu ber “diam” diri dan paling mentok hanya disuruh “ber-Do’a” atau “Zikir” bersama! Lalu memohon kepada sang Pencipta agar diringankan segala beban derita yang mereka hadapi!
Mayoritas penduduk Indonesia yang katanya “Islam” serta sebagian kecil pengikut Kristen, Hindu, Budha dan lainnya itu menyangka bahwa dengan melakukan Ibadah Ritual rutin ke Mesjid, Gereja, Klenteng, Biara atau tempat ibadah lainnya adalah merupakan bentuk hubungan kepada Allah sang Pencipta, lalu mengadukan nasib kepadaNya; dengan memanjatkan “Do’a” dan Zikir, maka cukuplah hasil dari semua itu akan didapatkan ketenangan dan pahala! Bahkan setiap hari jutaan orang melakukannya.
Pertanyaannya adalah:
Benarkah mereka berhasil mendapatkan “Ridho” Allah sang Pencipta berkat do’a atau Zikir tersebut? Jangan butakan mata! Lihatlah kenyataan yang ada! Makin buruknya segala sistim, terpuruknya ekonomi dan makin banyaknya orang jatuh miskin, lalu datanglah Musibah/Bencana. Apakah itu yang disebut “Pahala”?
Mana kasih sayang Allah pada orang yang berdo’a dan zikir itu?
Siapapun manusianya, bila mengaku percaya dan ber “iman” maka tentulah mereka paham bahwa Allah akan meminta pertanggung jawaban “tiga” fungsi manusia yaitu; buka “Mata”, pasang “Telinga” dan gunakan “Akal” sehat. Lalu lihat dan perhatikanlah dengan seksama sekelilingmu! Lihatlah hari ini hasil daripada Do’a & Zikir manusia Indonesia, sudah pernahkah terbukti, didengar atau di ”ijabah” oleh Allah sang Pencipta sekalian alam?!
Namun tetap saja begitu himbauan para “Ulama-Keledai” yang ada di Negeri ini, kepada para pengikutnya mereka mengajarkan “cara pintar” untuk mendapat “ajran” atau balasan pahala yang berlimpah dari Allah yang maha Pengasih lagi maha Penyayang.
Walaupun sudah demikian, tetap saja orang-orang Indonesia ini bagaikan orang “Buta” yang tidak pernah menyadari bahwa ajaran “Ulama” mereka itu terdapat banyak hal yang bertentangan dengan kebenaran! Bahkan sama sekali bertolak belakang dengan ajaran-ajaran atau aturan-aturan Allah pada Kitab-KitabNya. Akibatnya, segala perbuatan Jahat manusia kian hari kian melebihi Kejahatan Binatang! Dan kejadian-kejadian alam yang merupakan peringatan Allah yang mereka ”akui” itu menjadi tak terhiraukan! Akhirnya mereka beranggapan bahwa semua itu adalah suatu hal yang biasa dan lazim-lazim saja .
Wahai manusia, janganlah tertipu oleh “Dokma” yang mengatakan bahwa kehidupan zaman sekarang telah berubah dan tidak lagi seperti zaman dahulu! Anggapan bahwa di abad 20 kedepan sebagai suatu kehidupan “Modern” berteknologi canggih, maka siapa yang “pintar” akan tinggi derajat kehidupannya. Akibatnya berlomba-lombalah mereka yang mengaku “beriman” itu untuk mengikuti rayuan doktrin-doktrin tersebut yang sama sekali bukan merupakan ajaran Allah sang Kholiq! Prinsip harus menjadi manusia “pintar” tersebut mengutamakan segala kepentingan materi serta memperebutkan bermacam gelar agar Top/terkenal dan tinggi derajat kehidupannya. Kalau perlu ikut andil dalam perebutan “Kursi” kekuasaan! Itu telah menjadi “Motto” dalam keseharian mereka.
Tak terlepas kondisi generasi muda hari ini; mereka terombang-ambing dengan kurikulum pelajaran yang membingungkan disekolah-sekolah, dimana keahlian tidak dapat disesuaikan dengan jurusan. Kesimpulannya; lebih diutamakan untuk meraih gelar Sarjana, walaupun nanti akhirnya akan menjadi PTT alias Pengangguran Tingkat Tinggi!
Sebab di Negeri tercinta yang “kaya” alamnya ini sangat tinggi angka persaingan dan sangat minim kesempatan untuk mendapat lowongan pekerjaan. Inilah realita orang-orang Indonesia tahun demi tahun, terus-menerus berkesinambungan, perkembangan generasi muda di Indonesia menjadi semakin terpuruk! Konsekuensinya adalah; bermunculan kejahatan-kejahatan keras seperti: Perampokan, Perkosaan Pembunuhan dan lain sebagainya. Karena desakan kebutuhan ekonomi, maka “halal-halal” saja untuk ber “spekulasi” dengan mengikuti program-program dan berbagai macam perlombaan; seperti yang disiarkan media apa saja. Mengikuti kehidupan malam seperti Diskotik, Pub, Music Room, Karaoke yang kian menjurus kepada perbuatan-perbuatan Maksiat dan Jahat. Sebagai bukti hari ini, banyaknya lokalisasi per-Judian, per-Zinah-an dan sebagainya. Tayangan Televisi yang berdampak negatif; Selingkuh dan maraknya pergaulan bebas serta aborsi bagaikan hal yg lumrah saja, MIRAS bahkan NARKOBA yang telah menjadi “Trendy” didalam keseharian Generasi Muda zaman sekarang, yang kemudian hanya menjadi tontonan saja bagi para orang tua.
Ironisnya para “Ulama” Indonesia manapun tidak dapat mengatasi atau mencarikan solusi. Sebab mereka para “Ulama Keledai” itu juga takut dikatakan ketinggalan Zaman. Percaya atau tidak, banyak anak Kyai Haji hari ini kalau tidak memiliki “pacar” akan dikatakan “Kuno” tidak mengikuti era perkembangan Moderenisasi. Dan paling sering diberitakan bahwa, Kyai Haji atau Ustad yang katanya “Dakwah” kemudian men-zinahi wanita pengikutnya. Kemudian enak saja mereka mengatakan “Maaf, saya Khilaf dan Taubat”. Kalau “Ulama”nya saja begini, lalu bagaimana pengikutnya?
Inilah potret kehidupan yang terdapat di-hampir setiap Ibukota provinsi di Indonesia yang telah menyebar keseluruh kehidupan masyarakat di desa-desa. Maka semua ini telah jauh keluar dari Rel atau Frame yang diajarkan Allah melalui kitab-kitab yang dibawa oleh Rasul-Rasul Nya. Inilah yang membuat Allah marah, sebab Allah sebagai sang Pencipta “pasti” Murka terhadap Makhluk Manusia yang mengingkari ajaran-ajaranNya. Perhatikan perkataan Rasul dlm Alquran berikut ini QS: Al Furqon ayat 30
Berkatalah Rasul: “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran ini suatu yang tidak diacuhkan”.
Dan perkataan Rasul dalam Injil Amsal 1:23 – 33
1:23 Berpalinglah kamu kepada teguranku! Sesungguhnya, aku hendak mencurahkan isi hatiku kepadamu dan memberitahukan perkataanku kepadamu.
1:24 Oleh karena kamu menolak ketika aku memanggil, dan tidak ada orang yang menghiraukan ketika aku mengulurkan tanganku,
1:25 bahkan, kamu mengabaikan nasehatku, dan tidak mau menerima teguranku,
1:26 maka aku juga akan menertawakan celakamu; dan aku akan berolok-olok, apabila kedahsyatan datang ke atasmu,
1:27 apabila kedahsyatan datang ke atasmu seperti badai, dan celaka melanda kamu seperti angin puyuh, apabila kesukaran dan kecemasan datang menimpa kamu.
1:28 Pada waktu itu mereka akan berseru kepadaku, tetapi tidak akan kujawab, mereka akan tekun mencari aku, tetapi tidak akan menemukan aku.
1:29 Oleh karena mereka benci kepada pengetahuan dan tidak memilih takut akan TUHAN,
1:30 tidak mau menerima nasihatku, tetapi menolak segala teguranku,
1:31 maka mereka akan memakan buah perbuatan mereka, dan menjadi kenyang oleh rencana mereka.
1:32 Sebab orang yang tak berpengalaman akan dibunuh oleh keengganannya, dan orang bebal akan dibinasakan oleh kelalaiannya.
1:33 Tetapi siapa mendengarkan Aku, ia akan tinggal dengan aman, terlindung dari pada kedahsyatan malapetaka.”
bagaimana Pendapat anda.????